Monitoring Gula Darah Cegah komplikasi Diabetes

Senin, 14 September 2015 - 09:30 WIB
Monitoring Gula Darah...
Monitoring Gula Darah Cegah komplikasi Diabetes
A A A
MEMONITOR gula darah menjadi salah satu pilar pengelolaan diabetes melitus yang amat penting. Hal ini dapat menjaga kualitas hidup pasien, menghambat laju timbulnya komplikasi.

Setiap tujuh detik setidaknya ada satu orang meninggal di dunia akibat diabetes. Sekitar 50% di antaranya berada pada usia di bawah 60 tahun. Kebanyakan diabetesi atau penderita diabetes, berada pada negara berkembang.

Meski tidak dapat disembuhkan, kabar baiknya diabetes dapat dikelola sehingga pasien bisa berumur panjang dan tidak mengalami komplikasi hingga akhir hayatnya. Salah satu pengelolaan diabetes yang penting, yaitu memonitor gula darah. Kontrol gula darah yang teratur dapat menurunkan risiko komplikasi diabetes.

Seperti dikatakan Dr Tri Juli Edi Tarigan SpPD dari Divisi Metabolik Endokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM), dalam acara Cegah Bahaya Komplikasi Diabetesyang diadakan oleh Roche Indonesia, Selasa (1/9) di Jakarta Pusat.

“Penelitian membuktikan, monitoring gula darah yang teratur, risiko morbiditas (kesakitan), dan komplikasi akan turun sampai 32%. Sementara angka kematian atau mortalitasnya turun sampai 51%,” kata dr Tri. Kegiatan monitoringharus dilakukan secara konsisten dua kali sehari, yakni sebelum makan dan dua jam setelah makan. Dokter yang akrab disapa TJ ini mencontohkan, pemeriksaan dilakukan pada Senin dan Selasa sebelum makan pagi dan dua jam sesudahnya.

Lalu pada Rabu dan Kamis sebelum makan siang dan dua jam setelahnya. “Jadi, baiknya dilakukan pada hari yang berpasangan pada waktu yang sama,” katanya. Selain sebelum makan dan dua jam sesudahnya, monitoringgula darah juga baiknya dilakukan sebelum tidur. Sebab, gula darah pasien umumnya meningkat pada malam hari.

Meski terkesan merepotkan, hal ini harus konsisten dilakukan untuk menghindari komplikasi diabetes yang dapat berdampak fatal bagi banyak organ di seluruh tubuh. Komplikasi inilah yang menimbulkan penderitaan berkepanjangan bagi pasien, baik secara fisik maupun mental.

Komplikasi akibat diabetes pada jantung menimbulkan serangan jantung, pada otak menimbulkan stroke, pada ginjal menyebabkan gagal ginjal, pada mata menyebabkan kebutaan, pada organ reproduksi menyebabkan impotensi pada pria, serta menyebabkan gangguan sirkulasi darah dan sistem syaraf sehingga bisa menimbulkan amputasi pada kaki yang terluka.

Komplikasi juga menimbulkan beban pengobatan yang besar, baik bagi pasien maupun negara. Biaya untuk diabetesi dengan komplikasi gagal ginjal misalnya, 3–4 kali lebih besar jika dibandingkan dengan diabetesi tanpa komplikasi. Jadi, dengan swamonitor gula darah, biaya pengobatan akibat komplikasi dapat ditekan. Inggris sudah membuktikannya, dengan bantuan swamonitor gula darah yang tepat belanja kesehatan nasional Inggris dihemat sebesar 17 juta poundsterling per tahun (atau setara Rp357 miliar).

“Biaya yang akan dikeluarkan ketika pasien menjalani perawatan saat sudah terjadi komplikasi, akan jauh lebih besar. Dibandingkan ketika belum terjadi komplikasi. Oleh karena itu, penting cek rutin kadar gula dalam darah, bila sudah terkena diabetes,” kata Marketing Manager PT Roche Indonesia dr Benny Kurniawan. Saat ini, sambung Benny, pengecekan gula darah dapat dilakukan secara mandiri, lebih mudah, dan lebih nyaman.

“Solusi untuk menghemat biaya perawatan diabetes adalah dengan melakukan pengecekan gula darah secara terstruktur dengan menggunakan alat monitor gula darah yang akurat,” imbuh Benny. Selama gula darah terkontrol dengan baik dan rutin berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan keadaan diabetesi, maka penderita diabetes dapat hidup normal.

“Tapi jika tidak, barulah dapat menimbulkan komplikasi, untuk sampai pada tahap ini membutuhkan waktu yang lama, maka sebaiknya dicegah,” kata dr Tri. Supaya tidak timbul, dia menyarankan penderita diabetes untuk terus bergerak aktif. Melakukan berbagai aktivitas fisik, seperti olahraga. Kemudian mengatur pola makan, monitoring gula darah, dan selalu konsultasi dengan dokter.

Sri noviarni
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0744 seconds (0.1#10.140)